Usai sudah bergelut dengan aneka persoalan penyelenggaraan pemilu. Tiga periode ini cukup memberi waktu padanya untuk mengabdi kepada demokrasi local.
Sudah sekian kampong dikunjungi, di antaranya untuk sosialisasi tentang kepemiluan. Kini, nampaknya, sosok pengagum Santo Fransiskus Asisi ini bakal menuntaskan rindunya pada hobi lama: menulis.
Pada akun Facebook-nya, Senin (18/6/18), Alkap mengunggah beberapa foto plus tulisan singkat bernada sentimental. Foto-foto itu menggambarkan tumpukan buku bacaan di kantornya, yang sedang dirapikan dan siap diangkut kembali ke kediamannya.
Satu frama swafoto menjadi bagian dari unggahan itu, menggambarkan Alkap sedang memegang beberapa buku—sepertinya buku favorit.
Pada keterangan untuk unggahan itu, dia menulis:
AKU, KPU, DAN SEPOTONG RINDU: Kebiasaan membacaku, memang sejak dari kecil. Di KPU, setiap tugas luar yang ada toko buku nya, kusempatkan utk membeli BUKU. ADA RINDU, Untuk suatu saat menulis buku: tentang cerita2 selama di KPU. ...Oh ya..ini edisi ngepak2 buku pribadi utk dibawa pulang seiring berakhir nya tugas 24 nanti.
Saat menimba ilmu sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, di kalangan teman-temannya Alkap dikenal sebagai peresensi buku yang handal. Sejumlah Koran level nasional sudah mampu dia tembus dengan ketajaman analisisnya atas buku-buku yang telah dibacanya.
Kini, setelah purna tugas sebagai komisioner penyelanggara pemilu, sepertinya rindu menulis akan dia tuntaskan. Selamat datang kembali di dunia olah kata, dan selamat menggores pena di era digital. (Hnz)
