Plank nama CU Bahtera. Foto: HEP |
Oleh: Trisepteo Nurwanda
Dewasa ini, CU (Credit
Union) atau biasa juga dikenal dengan koperasi simpan pinjam sedang
berkembang pesat. CU merupakan lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan
pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya serta bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya sendiri.
CU sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat
menengah ke bawah. Melalui CU, masyarakat yang menjadi anggota diajarkan cara
untuk menyejahterakan dirinya. Ada tiga prinsip utama CU, yaitu asas swadaya,
asas setia kawan dan asas pendidikan dan penyadaran.
Masyarakat dilatih dan dididik untuk mengelola
keuangan secara tepat. Berdasarkan prinsip utama CU, tabungan hanya diperoleh
dari anggota, pinjaman hanya diberikan kepada anggota, dan perlu membangun
watak anggota agar memiliki tanggung jawab dalam membayar pinjaman.
Di era perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi
dan komunikasi saat ini, muncul istilah kaum milenial. Pada umumnya kaum
milenial merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli dan peneliti untuk
orang-orang yang lahir di awal tahun 1980-an hingga awal 2000-an, juga dikenal
sebagai generasi Y.
Kaum milenial dianggap generasi yang cakap dalam
menerima perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi yang
sangat pesat dari tahun ke tahun. Kaum milenial merupakan generasi muda yang
siap menggantikan generasi tua dalam segala bidang.
Hal ini merupakan hal yang lazim didengar dan
dibicarakan oleh kaum generasi tua yang dikenal sebagai generasi X. Setiap
orang ada waktunya, setiap waktu ada orangnya. Itulah perspektif kaum generasi
tua dalam menyikapi hadirnya kaum milenial. Harus diakui kaum milenial sangat
cakap dalam menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,
sedangkan sebagian besar kaum generasi tua tidak cakap atau gagap teknologi.
Memasuki zaman yang serba digital, banyak cara yang dapat
dilakukan oleh kita untuk menghasilkan uang melalui sebuah karya kreatif. Ini merupakan
sebuah peluang yang dapat ditangkap secara positif bagi kita.
Sebagai contoh, memanfaatkan media sosial dengan menjadi
seorang youtuber. Seorang youtuber mengembangkan sebuah konten tertentu yang
menjadi ciri khas program yang disuguhkan dalam akun youtube dan dinikmati
untuk ditonton banyak orang, sehingga mendatangkan iklan dalam akun youtube
tersebut.
Dengan demikian seorang youtuber itu dapat
menghasilkan sejumlah uang. Misalnya, Nex Carlos yang membuat konten kuliner
keliling Indonesia sehingga menjadikannya populer sebagai seorang youtuber
dengan konten yang berciri khas kuliner nusantara. Harus diakui juga, yang
menjadi penikmat uang dengan cara tersebut sebagian besar merupakan kaum
milenial.
Kaum milenial telah terbiasa dengan kreatifitas
berbasis teknologi. Bukan hanya dari youtube, namun media sosial lain juga
dapat mendatangkan uang jika dapat memanfaatkan peluang. Seperti media sosial
instagram dan sebagainya, beberapa produk kecantikan atau produk lainnya dapat
dipasarkan melalui orang-orang yang memiliki paras menarik, cantik, dan
pengikut yang banyak.
Masih terasa hangat dibenak kita seorang mantan Bos
Gojek yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nadiem Makarim
namanya, menteri termuda di kabinet Indonesia Maju yang berusia 35 tahun ini rela
melepaskan jabatan CEO Gojek demi menjadi seorang menteri.
Hebatnya lagi perusahaan teknologi yang dirintis sejak
tahun 2010 yang melayani angkutan berbasis aplikasi online ini sejak Februari
2018 menjadi startup (perusahaan
rintisan) pertama di Indonesia yang mengantongi predikat unicorn, yaitu perusahaan yang telah memiliki nilai valuasi/saham
sebesar 1 miliar dollar.
Dialah satu di antara contoh kaum milenial berprestasi
yang nyata mampu menginspirasi kita bahwa inovasi dan kreatifitas di bidang
teknologi dapat mendatangkan kesuksesan di usia muda.
Harus diakui, suka tidak suka, mau tidak mau, kaum
milenial memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan peradaban bangsa
ini. Bangsa ini harus membangun pondasi yang kuat dengan memanfaatkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan bermental pesaing yang tangguh.
Dalam rangka menciptakan pondasi yang kuat untuk
memajukan peradaban bangsa, di era globalisasi yang penuh dengan persaingan ini,
perlu melibatkan kaum milenial dalam mengembangkan semua bidang.
Apabila dikaitkan dengan pengembangan di bidang
perekonomian, CU merupakan satu di antara yang menunjang ekonomi kerakyatan, lembaga
keuangan non bank yang dapat memberikan kesejahteraan kepada anggotanya berdasarkan
asas kekeluargaan, dari anggota oleh anggota dan untuk anggota yang artinya
memberikan kesempatan kelompok UKM (Usaha Kecil Menengah) yang menjadi
anggotanya untuk maju dan berkembang menjadi besar dengan memperhatikan
prinsip-prinsip utama CU.
Dalam 30 tahun terakhir gerakan CU mampu membuktikan
eksistensinya di negara ini, khususnya di Kalimantan Barat.Tentu angka 30 bukan
merupakan waktu yang singkat, sebagian besar CU yang memegang prinsip utama CU
masih dapat bertahan menjadi koperasi simpan pinjam yang tangguh dan sehat.
Gelombang pasang dan surut telah dilalui, mulai dari
krisis moneter tahun 1998, pergantian kekuasaan beberapa kali dari Presiden
Soeharto sampai pada Joko Widodo, kenaikan harga BBM beberapa kali dan
pencabutan subsidi minyak tanah serta kebijakan konversi penggunaan minyak
tanah ke gas merupakan sebagian kecil kejadian yang telah dirasakan dalam
mempertahankan keberadaan CU ini.
Pelayanan CU perlu selalu dikembangkan ke arah
pelayanan yang berbasis teknologi. CU harus dapat membaca peluang dan
mengevaluasi kinerja yang kurang baik agar dapat menjadi lebih baik, sedangkan
yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Masyarakat sebagai anggota CU dari
tahun ke tahun akan selalu menuntut pelayanan yang baik, cepat, tepat,
transparan dan berdaya guna.
Semua itu tidak akan dapat terpenuhi apabila CU tidak
mau melibatkan teknologi di dalamnya. Akan ada hubungan simbiosis mutualisme, yaitu
hubungan yang saling menguntungkan.
Generasi Y atau kaum milenial akan selalu mendapat
tempat dalam rangka peningkatan kapasitas CU ke depannya. Mulai dari awal tahun
2000-an, kaum milenial yang sudah memasuki usia kerja mulai direkrut menjadi
karyawan dan sekarang sudah banyak yang menduduki jabatan/posisi strategis di
manajemen.
Bahkan dalam 15 tahun ke depan semua posisi strategis
akan dikuasai oleh kaum milenial karena kaum generasi tua yang memasuki masa
pensiun. CU berperan besar membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja.
Angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan dengan adanya CU yang
didirikan.
Selain itu, perkembangan perekenomian dan
kesejahteraan anggota dapat dirasakan manfaatnya apabila uang yang digunakan
sebagai pinjaman digunakan sebaik mungkin untuk usaha-usaha produktif, seperti:
usaha perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, dan lain sebagainya.
Kaum milenial sudah sampai pada era di mana sebuah
peluang dapat ditangkap dengan mudah. CU hadir sebagai lembaga keuangan yang
berpihak pada rakyat kecil. Dengan asas kekeluargaan CU dibangun untuk
kesuksesan semua anggota.
CU hadir memberikan pelatihan dan pendidikan dalam
mengelola keuangan. CU juga menawarkan sebuah karier yang menjanjikan apabila
direkrut menjadi karyawannya. CU berusaha memfasilitasi kaum milenial yang
masih duduk di bangku sekolah atau kuliah untuk menabung secara rutin dan
berkesinambungan dengan masuk menjadi anggota.
Bersyukurlah bagi kaum milenial yang sudah ditabungkan
orangtua sejak kecil bahkan baru lahir sudah dimasukan menjadi anggota, jadi
tinggal melanjutkan saja demi memperoleh masa depan yang lebih baik. Kaum
milenial yang direkrut menjadi karyawan tentulah harus mampu bekerja secara profesional
dan lebih baik dari kaum generasi tua.
Mereka juga dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman
untuk usaha yang produktif. Mereka haruslah dapat menjadi kekuatan bagi lembaga
CU bukan malah sebaliknya menjadi beban.
Kaum milenial haruslah menunjukkan kualitasnya sesuai
yang diharapkan. Kaum milenial perlu menggali kompetensi diri dengan sikap yang
tidak mudah menyerah, selalu mau berusaha, bertanggung jawab, komitmen tinggi,
dan sikap-sikap positif lainnya. Teknologi yang terus berkembang, haruslah
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan etos kerja agar
mendapatkan hasil yang terbaik.
Semua pelayanan kepada anggota haruslah sudah mulai
berbasis teknologi agar CU tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya. Beberapa CU sudah menerapkan teknologi-teknologi sebagai
bentuk komitmennya dalam rangka mempercepat pelayanan dan juga bentuk
transparansi lembaga kepada anggota. Ini dibuktikan dengan adanya aplikasi CU
mobile, SMS Center, ATM CU, website CU, integarasi data antar lembaga CU, dan
lain sebagainya.
Untuk mempertahankan eksistensi lembaga keuangan ini,
kaum milenial memegang peranan penting di dalamnya. CU ini perlu dijaga selalu
agar dapat terus bertahan sampai generasi penerus kita dapat merasakan
manfaatnya. Perlu adanya strategi yang tepat untuk menghindari lembaga keuangan
ini dari kata kebangkrutan.
Kaum milenial yang telah duduk atau baru akan
menduduki posisi/jabatan strategis dalam kepengawasan, kepengurusan, dan manajemen
harus memiliki moral yang baik dalam mengelola keuangan. Hindari sikap ego
sentris dan ingin memperkaya diri sendiri. Sistem yang tangguh juga akan dapat
mencegah niat yang buruk dari oknum-oknum tertentu, maka sudah selayaknyalah
dibuat sebuah aplikasi sistem keamanan anggaran yang dapat diawasi atau diakses
oleh semua anggota.
Diharapkan juga struktur organisasi dapat bekerja
sesuai tupoksi masing-masing. Semoga pengawas dapat menjalankan fungsi
pengawasan dengan baik, begitu juga pengurus dapat menyusun pola kebijakan yang
adil dan menguntungkan semua anggota,
kemudian manajemen dapat menjalankan kebijakan pengurus dengan benar tanpa ada penyelewengan sehingga
sampai pada visi CU itu sendiri.
Dengan demikian, tidaklah berlebihan apabila kita
simpulkan bahwa CU adalah lembaga keuangan yang ramah dan dapat menjadi sahabat
bagi kaum milenial. Salam Koperasi !
*
Penulis adalah ASN di instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Naskah ini
meraih Juara Harapan dalam lomba menulis untuk merayakan 11 tahun berdirinya CU
Bahtera dengan tema “CU yang Ramah dan Sahabat Kaum Milenial”.