[Foto: Borneo Almanak & Sumbangan Gereja Kalimantan] |
Tanah Borneo menjadi tujuan perjalanan misionaris dalam menyebarkan ajaran Kristus. KosaKata akan mencoba menguak jejak misi itu dalam beberapa rangkaian tulisan. Ini menjadi tulisan pembuka dari beberapa tulisan terkait sejarah misi Katolik di Kalimantan. Foto-foto yang diterbitkan dalam serial tulisan ini diambil dari Borneo Almanak dan Sumbangan Gereja untuk Kalimantan.
Sejarah selalu berkaitan dengan peristiwa
manusia, dan kondisi masa lalu, yang menumbuhkan perasaan emosional dan
memorable (senang dan perih atau decak kagum,bahkan traumatik) ketika mendengar
atau membaca peristiwa-peristiwa silam yang dialami manusia pada zaman itu.
Kami ingin mengisahkan nukilan kisah-kisah
atau peristiwa silam yang terjadi di Bumi Borneo berkaitan dengan misi Katolik
dalam penyebaran iman di tengah-tengah masyarakat di bentara hutan Borneo yang
masih lebat dan ganas. Selain itu sebagian besar masyarakat yang menghuni salah
satu pulau terbesar di dunia ini masih banyak yang belum mengenal agama
Nasrani, khususnya orang-orang Dayak.
Kami merasa perlu membatasi diri pada
peristiwa-peristiwa silam. Misi Katolik yang akan menyajikan berbagai peristiwa
masa lampau. Berkaitan dengan dinamika misionaris Katolik bersentuhan dengan
warga masyarakat yang hidup di belantara Pulau Borneo.
Penyajian mengenai kisah/peristiwa-peristiwa
dalam tulisan ini juga mempertimbangkan bobot dan pengaruh peristiwa terhadap
perkembangan masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak selalu
berdasarkan urutan waktu. Lebih pada intisari peristiwa yang terjadi pada satu
tempat/wilayah dan person-person yang terlibat pada peristiwa tersebut. Dalam
kisah-kisah yang disajikan sedapat mungkin diuraikan dengan bahasa yang ringan
dan mudah dibaca oleh siapapun.
Tulisan ini memperhatikan sumber-sumber
referensi yang valid/dapat dipercaya baik berupa tulisan/buku maupun hasil
wawancara sebagai sumber primer dan sumber sekunder.
Walaupun tulisan ilmiah, unsur-unsur kevalidan
menjadi perhatian penulis. Ini menghindari multitafsir dari pembaca. Ada
beberapa rujukan, antara lain, tulisan para misionaris yang termuat pada buku: Borneo
Almanak; Pengalih bahasa Pastor Yeremias Melis, OFMCap.; Sumbangan Gereja Untuk
Kalimantan; Pengalih bahasa Pastor Amantius Pidjenburg, OFMCap, dan sumber lain
baik berupa buku dan tulisan di media online.
Dalam penyajiannya, tulisan ini akan disajikan
dalam bentuk sebuah tulisan bersambung dengan sub-judul sesuai dengan
peristiwa yang dikisahkan dalam tulisan tersebut. Demikian lah penulis hendak
menyajikan kisah-kisah peristiwa silam terkait dengan misi Katolik di Bumi
Borneo sebagai sebuah catatan-catatan yang dapat menyumbang wawasan bagi sidang
pembaca.
Artikel Selanjutnya: Pastor Hoho, Pak Tua yang Fasih Be Ahe
Penulis: Br. Kris Tampajara MTB
Editor: Budi Atemba