Minggu Biasa XXVI (Tahun C/I-2022)
Amos 6:1ab.4-7; Mzm 146: 7 8 9-10; 1 Tim 6:11-16; Luk 1619-31
Jauhilah Kejahatan, Kejarlah Keadilan dan Kasih!
Mengasihi sesama tanpa pilih kasih itu adalah panggilan semua umat beriman, sebab kita semua berasal dari Allah yang satu dan sama. Hanya cara kita menyebut, mengenal dan menyembah Allah itu yang berbeda, maka muncullah agama ini-itu. Allah yang kita sembah itu telah lebih dahulu mengasihi kita. St. Paulus, "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, rebutlah hidup yg kekal." (1Tim 6:12).
Menjadi orang baik dan benar itu tidak cukup hanya menghindari kejahatan, melainkan berlaku adil, penuh kasih dan kelemahlembutan terhadap sesama( bdk. 1 Tim 6:11). Inilah kritikan Nabi Amos terhadap orang-orang Israel di Kerajaan Utara. Para penguasa, pemimpin agama dan pelaku bisnis hidup dalam kemewahan, sementara di pihak lain begitu banyak orang yang menderita dan mati kelaparan (bdk. Amos 6:1ab 4-7).
Demikian juga yang terjadi dg Lazarus dan orang kaya dalam Injil (Luk 16:19-31). Orang kaya itu memang tidak melanggar hukum sebab dia tidak menganiaya dan mengusir Lazarus yang tidur di depan pintu rumahnya. Namun secara moral dan ajaran agama dia salah, sebab dia membiarkan Lazarus menderita kelaparan dan sakit yang dideritanya. Padahal secara ekonomi dia mampu menolong Lazarus, namun dia tidak melakukan hal itu. Itulah sebabnya Yesus mengkritik cara hidup orang kaya itu.
Di sekitar kita masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kasih kita. Bantuan tidak selalu dlm bentuk materi, tetapi kita bisa melakukannya dengan memberikan tenaga, pikiran, waktu kita, serta tidak bertindak jahat dan berlaku tidak adil terhadap sesama kita. Janganlah sikap, tutur kata dan cara hidup kita membuat orang lain menderita. Jadilah saluran rahmat dan berkat bagi sesama. Amin.
Penulis: RP. Leonardus Nojo, OFMCap – Pastor Paroki Gembala Baik, Pontianak