Renungan Katolik Minggu 8 Januari 2023: Dituntun Bintang tapi Menemui Kandang

January 07, 2023
Last Updated


Peristiwa Orang Majus, orang bijaksana dari Timur, mengunjungi bayi Yesus di Betlehem adalah salah satu cara dari Allah untuk menyatakan siapa Dirinya. Allah yg Maha Kuasa dan Maha Rahim itu dapat menggunakan pelbagai cara untuk menyatakan karya, rencana dan kehendak-Nya dalam menyelamatkan manusia dan ciptaan lainnya. Yesus Kristus, Putra Allah yg menjadi manusia, adalah puncak dari Penyataan diri Allah. 

Orang Majus adalah orang yg hatinya gelisah, yg tidak puas dengan harta yg mereka peroleh dan status terhormat mereka di masyarakat ( homili Paus Fransiskus/ 6 Januari 2022 dan homili Paus Benediktus XVI/ 6Januari 2013). Dengan keahlian ilmu perbintangan yg mereka miliki, Allah menuntun mereka untuk bertemu dengan Sang Juru Selamat dunia, Raja segala raja, sumber kehidupan, damai dan sukacita.

Mereka mencari dengan setia dan pengorbanan untuk bertemu dengan Sang Sumber damai dan sukacita. Mereka mengikuti arahan bintang yg mereka lihat untuk sampai di kandang tempat bayi Yesus dilahirkan. 

Sebagai manusia tentu mengejutkan mereka dengan situasi dan kondisi yg mereka lihat. Raja segala raja,' kok lahir di kandang dan bukan di istana?'. Akan tetapi apa yg mereka lihat sungguh memberikan kedamaian dan sukacita yg besar karena sesuai dengan yg diarahkan bintang yg mereka lihat. Hal ini diteguhkan oleh pesan Allah lewat mimpi mereka supaya mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain, sebab Herodes mau membunuh Anak itu (Mat 2:12). 

Sikap Orang Majus yg kontra dengan sikap Herodes adalah gambaran sikap kita juga. Ada orang yg sangat bahagia melihat orang lain sukses dan bahagia, tapi ada juga orang yg iri, benci dan dendam terhadap orang yg sukses dan bahagia dalam hidupnya. Kita dipanggil Allah utk memilih jalan lain, yakni jalan perdamaian, jalan kelembutan dan kasih, ketika berhadapan dengan orang yg membenci kita. "Pulanglah mereka ke negerinya melalu jalan lain " (Mat 2:12) tema Natal bersama KWI dan PGI.

Penulis: Pastor Leonardus Nodjo, OFMCap.

Artikel Lain: Tiba di Borneo, Prefek Bos Merasa Seperti Musim Semi di Belanda

Selengkapnya