Uskup TNI/Polri, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo didampingi Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus saat berkunjung ke Pontianak, beberapa waktu lalu. [Foto: KOMSOS KAP] |
Uskup TNI/Polri, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menegaskan, sejarah gereja dan Republik Indonesia tidak pernah terpisahkan. Kardinal Suharyo mengungkapkan itu ketika berkunjung ke Pontianak, beberapa hari lalu.
Di Pontianak, Kardinal Suharyo disambut Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus. Uskup Agus juga mendampingi Kardinal Suharyo saat mempersembahkan misa kudus di Gereja Katedral Pontianak. Selain itu, Uskup Agus juga mendampingi Kardinal mengunjungi Kodam XII Tanjungpura dan Mapolda Kalbar. Di Kodam XII Tanjungpura, Kardinal Suharyo disambut perwakilan Pangdam XII Tanjungpura, Brigjen TNI Kus Arisena.
Kardinal Suharyo mengungkapkan, pada 2018 juga pernah berkunjung dan mempersembahkan misa ekaristi untuk lingkungan TNI/Polri di Aula Kodam XII Tanjungpura. Setelah itu dilakukan silaturahmi dengan Kapolda Kalbar yang dijabat Irjen Suryanbodo Asmoro.
Pada sore hari, sekira pukul 17.30, Kardinal Suharyo didampingi Uskup Agung Pontianak bersama 12 imam mempersembahkan misa ekaristi di Gereja Katedral, Pontianak. Kardinal berterima kasih kepada seluruh imam yang ikut konselebran dan umat yang hadir memeriahkan perayaan ekaristi malam tersebut.
“Kehadiran pastor dan umat sekalian pasti membesarkan hati dan menguatkan umat Katolik dalam lingkungan TNI dan Polri dan keluarga dan bagi umat semua,” ujar Kardinal Suharyo.
Kardinal menegaskan tentang dahsyatnya kasih Yesus yang sempurna. Kardinal Suharyo juga berharap agar setiap insan dapat meneladani sikap pengampunan yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada pengikut-Nya.
“Sementara kasih manusia, tidak ada yang sempurna dan kita, dengan cara hidup apapun dan profesi apapun, mempunyai panggilan yang sama yaitu bertumbuh menuju kesempurnaan kasih. Itulah yang diajarkan gereja yang secara resmi. ‘Siapapun kita dengan cara apapun yang kita tempuh dan apapun status kita tujuan kita sama yaitu bertumbuh menuju kesempurnaan kasih,” tutur Kardinal Suharyo.
Manusia memiliki keterbatasan, kasihnya juga terbatas tetap saja mempunyai panggilan menuju kesempurnaan. Itulah yang juga diajarkan oleh Bapa Paus Fransiskus di dalam anjuran apostolik yang berjudul Bersukacitalah dan Bergembiralah Panggilan Menuju Kesucitan pada Zaman Moderen Sekarang.
Kardinal Suharyo mengutip sebuah cerita yang dicontohkan Paus Fransiskus tentang kesempurnaan kasih. Paus menjelaskan jangan berpikir terlalu tinggi untuk maknai dan memahami panggilan itu. Dia memberikan contoh yang sangat sederhana yaitu seorang ibu. Menurut Kardinal, dalam kehidupan sehari-hari ada banyak kesempatan manusia untuk menuju kasih yang lebih sempurna.
Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus ketika memberikan sambutan, mengundang Pastor Kolonel Yos Bintoro agar memperkenalkan rombongan dari Jakarta. Uskup Agus mengenalkan Pastor Yos, sebagai imam projo yang pertama masuk menjadi prajurit tentara angkatan udara.
Pastor Yos Bintoro, selaku Wakil Uskup Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) mengharapkan, peran serta umat Katolik TNI dan Polri menghidupi paguyuban beriman dalam wadah pelayanan OCI yang ikut mendukung rawat rohani, bimbingan dan pembinaan mental rohani Katolik di lingkungan TNI dan Polri Pontianak.
“Semoga personel TNI dan Polri dapat melaksanakan tugas yang baik dengan berpedoman pada kekuatan bimbingan Tuhan, makin cinta tanah air dan semakin melaksanakan tugas pokok fungsi dengan mengedepankan semangat belarasa dan jiwa korsa atau esprit de corps," kata Pastor Yos Bintoro, lulusan Sekolah Prajurit Perwira Karir tahun 1997 yang sekarang menyandang pangkat Kolonel Angkatan Udara.
Kardinal Suharyo menyebutkan, salah satu bentuk untuk memperoleh tahapan kasih menuju kesempurnaan lewat profesi yakni menghidupi rasa cinta akan tanah air dan berjuang terus untuk melanjutkan warisan iman yang telah ditorehkan oleh pahlawan nasional Katolik dari Angkatan Darat, Ignatius Slamet Riyadi; Angkatan Laut, Yos Sudarso; Angkatan Udara, Agustinus Adisutjipto; dan Kepolisian, Karel Satsuit Tubun.
"Ketiga pahlawan nasional dan 1 pahlawan revolusi ini melengkapi 2 pahlawan nasional dari rohaniwan Katolik, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dan awam Katolik, Ignatius Joseph Kasimo," kata Kardinal Suharyo.
Kardinal mendoakan semua prajurit dan khususnya umat Katolik yang berada di lingkungan TNI POLRI untuk tetap dalam penghayatan hidup yang diemban dalam profesi mereka. Sebab kekuatan pemberian hidup jiwa raga bagi kedaulatan akan keselamatan bangsa negara ini menjadi teladan sekaligus menjadikan umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri siap mengabdi dan berbakti untuk bangsa dan negara.(*)
Penulis: Samuel OFS
Editor: Budi Atemba
Artikel Lain: Uskup Agung Tahbiskan Dua Imam Diosesan di Pontianak