Minggu Prapaska 3 (Tahun A/1-2023)
Kel 17: 3-7; Mzm 95:1-2 6-7.8-9; Rom 5:1-2.5-8; Yoh 4:5-42.
Iman menumbuhkan harapan dan meneguhkan kasih kita akan Allah dan sesama. Injil dan bacaan I hari ini berbicara tentang Air Hidup. Percakapan Yesus dgn wanita Samaria di Sumut Yakob berangkat dari kondisi riil hidup manusia yakni kehausan akan air. Air memang salah satu hal yang sangat penting untuk semua makhluk hidup.
Melalui percakapan yang nyata itu, Yesus membimbing wanita Samaria itu utk mengenal jati dirinya dan mengenal Yesus serta Allah yang mengutus-Nya ke dunia. Allah juga dengan perantaraan Musa mendidik bangsa Israel di padang gurun melalui kehausan akan air untuk sampai pada pengenalan akan kuasa dan kasih Allah atas diri mereka.
Ada banyak hal dan peristiwa yang menunjukkan kuasa dan kasih Allah atas hidup manusia. Namun derita fisik dan pelbagai masalah yang membuat kita tidak mampu lagi melihat kehadiran dan kasih Allah atas diri kita. Derita dan pelbagai masalah jangan sampai kita kehilangan iman, harapan dan kasih akan Allah.
Kita semua bukanlah orang yang suci dan yang luput dari kesusahan hidup. Kita semua punya masa lalu yang menyenangkan dan menyakitkan. Namun hidup harus terus mengalir dan terus merajut impian kita bersama Allah yang sangat mengasihi kita.
Kita tidak boleh menyalahkan orang lain dan Allah atas masalah yang kita hadapi. Kita hanya perlu terus membuka diri, hati dan pikiran kita akan Allah untuk membarui hidup kita seperti yang dicontohkan oleh wanita Samaria.
Pergi ke sumur menimba air. Air ditimba pelepas dahaga. Hidup akan terus mengalir. Merajut mimpi dalam suka dan duka. Tuhan memberkati. Amin.
Penulis: Pastor Leonardus Nodjo OFMCap
