Renungan Katolik Minggu 5 Maret 2023, Yesus: Mari Kita Turun

March 04, 2023
Last Updated


Kej  12: 1-4a; Mzm 33:4-5.18-19.20 22; 2Tim 1:8b-10; Mat 17: 1-9.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid-Nya utk mencari kesuksesan, kebahagiaan, keselamatan dan kemuliaan dengan cara yg instant, tapi melalui perjuangan dan pengorbanan dari manusia (Mat 17: 1-9). 

Yesus sendiri telah melakukan hal itu dengan merendahkan diri-Nya menjadi manusia seperti kita, kecuali dalam hal dosa utk melaksanakan kehendak Bapa-Nya ( bdk. Yoh 3:16; 1 Ibr 1:1-4). Dalam melaksanakan kehendak Bapa-Nya, Yesus berkeliling mewartakan Injil, menyembuhkan org sakit dari pelbagai penyakit, dekat dengan org berdosa dan membimbing mereka kepada pertobatan (lihat kisah Maria Magdalena, Zakeus, dll). Namun karya- Nya itu tidak semua org menerimanya. Masih ada yg menolak, iri hati dan dengki yg puncaknya adalah penyaliban atas diri-Nya. Dia menerima semuanya itu karena ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa dan kasih-Nya kepada manusia ( bdk. 2Tim 1:8b-10). Bahkan di atas salib Dia masih mendoakan orang- orang yg menyalibkan Dia, 'Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat'. 

Kisah perjuangan dan pengorbanan Yesus ini dialami juga oleh Abraham, bapa semua org beriman (Kej 12:1-4a). Di tempat kelahirannya dia sudah hidup mapan, namun dia taat kepada perintah Allah utk meninggalkan tempat kelahirannya menuju tempat yg Allah tunjukkan kepadanya. Abraham harus mulai dari nol dalam perjalanan hidupnya dan kisah heroiknya yg ditampilkannya. Janji tentang keturunan tidak kunjung tiba, dan setelah dapat anaknya, anaknya itu juga diminta oleh Allah utk dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada Allah. Dia tunduk kepada perintah Allah itu, dan efek dari ketaatannya dibalas oleh Allah.  

Itulah sebabnya Yesus setelah menampakan kemuliaan-Nya di gunung yg disaksikan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes, Dia mengajak ketiga murid-Nya itu utk turun dari gunung menghadapi kehidupan yg nyata dan kisah sengsara-Nya.  Ajakan Yesus kepada para murid -Nya utk mendidik mereka bahwa utk menjadi orang yg sukses itu harus melalui perjuangan dan pengorbanan. Seperti pepatah kuno,"Berakir-rakit ke hulu, berenang -renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang- senang kemudian".  Tuhan memberkati. 

Penulis: Pastor Leonardus Nodjo, OFMCap

Selengkapnya