Renungan Katolik Minggu 21 Mei 2023: Komunikasi Iman

May 20, 2023
Last Updated


Minggu Paska VII (Tahun A/1-2023)

Kis 1:1-14; Mzm 27:1.4.7-8a; 1 Ptr 4: 13-16; Yoh 17:1-11a.

Apakah yang kita komunikasikan kepada sesama kita dan kepada Allah? Dewasa ini media komunikasi, baik media cetak maupun media elektronik, berkembang pesat. 

Dunia terasa begitu sempit dan hanya digenggam dengan satu tangan melalui handphone. 

Tentu tujuannya untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya dan untuk mempersatukan manusia, dan bukan untuk memecah belah dengan berita bohong dan provokasi sesama. 

Dalam Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-57, Paus Fransiskus menekankan tiga kata kerja yakni datang, melihat, dan mendengarkan. Namun Paus lebih memfokuskan pada 'berbicara dengan hati'. 

Hati adalah pusat kepribadian kita, dan tempat Allah berdiam, kata St. Paulus. Kita akan memahami persoalan dan impian lawan bicara kita jika kita datang,melihat dan mendengarkan dengan hati. 

Hati pulalah yang membuat kita dapat berbicara dengan terbuka dan ramah kepada sesama kita.  

Dalam Injil ini Yesus berkomunikasi dengan Bapa-Nya lewat doa. 

Dia mengumpulkan para murid-Nya dan mengkomunikasikan apa yg harus mereka lakukan setelah Dia ke surga. 

Dia juga berdoa kepada Bapa-Nya untuk menjaga dan membimbing para rasul-Nya. Yesus sangat tahu tantangan yg akan dihadapi para murid-Nya paska kenaikan-Nya ke surga. 

Namun Dia meneguhkan para murid-Nya bahwa Dia tidak akan meninggalkan mereka sebagai yatim piatu. Dia akan mengutus Roh Kudus yg akan membimbing dan meneguhkan mereka. 

Yesus juga telah memberikan teladan hidup doa kepada para murid-Nya selama Dia ada bersama mereka. 

Di tengah kesibukan-Nya mewartakan Injil, Dia tetap mengambil waktu untuk berdoa kepada Bapa-Nya. 

Para murid beserta Bunda Maria dan para wanita tekun dan sehati dalam doa menantikan datangnya Roh Kudus (Kis 1: 4). 

Doa, baik doa pribadi maupun doa bersama, telah membuat mereka sehati dan kompak. 

Dalam doa bersama mereka juga mengalami bahwa Allah turut serta dalam perjuangan dan karya pewartaan mereka. 

Doa juga memberikan kekuatan kepada mereka dalam menghadapi aneka tantangan. Doa juga memampukan mereka melihat rencana dan kehendak Allah. 

Doa juga membuat mereka tetap bahagia di tengah penderitaan yg mereka alami dan dapatelihat peluang untuk mewartakan Injil di tempat lain (bdk. 1 Ptr 4:14; Mat 5:10-12). 

Semoga kita dapat menggunakan alat komunikasi yg ada dengan benar untuk mewartakan kebenaran, menolong sesama dan mempersatukan manusia dalam satu kasih dan penuh persaudaraan. 

Tuhan memberkati.[]

Penulis: RP. Leonardus Nodjo OFMCap

Selengkapnya